Pj. Wali Kota Sukabumi Kota Sukabumi Luncurkan Program PALING KURINDU Cegah Stunting.

Pemerintah Kota Sukabumi terus menggencarkan upaya penanganan kasus stunting. Salah satunya dilakukan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) yang melaunching Program PALING KURINDU atau Penurunan Angka Prevalensi Stunting Melalui Pengembangan Kawasan Urban Farming Pangan Terpadu dan Pekarangan Pangan Lestari (P2L), Selasa (17/12/2024).

Peluncuran program dilakukan Penjabat (Pj) Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji di Kelompok Tani Silih Asih Kampung Cipanengah Girang RT 04 RW 21 Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong. Selain Pj Wali Kota hadir pula Kepala DKP3 Kota Sukabumi Adrian Hariadi.

'' Momen ini dalam rangka penanganan stunting melalui gerakan penanaman sayuran di demplot dan P2L,'' ujar Pj Wali Kota Sukabumi, Kusmana Hartadji. Sebab, Pemerintah Kota Sukabumi fokus pada program-program pencegahan stunting dengan melibatkan berbagai elemen, termasuk masyarakat, organisasi perangkat daerah, dan sektor non-pemerintah.

Program ini kata Kusmana, mencakup peningkatan layanan kesehatan, intervensi gizi, dan edukasi bagi keluarga berisiko stunting. Pada tahun 2023, angka prevalensi stunting di Kota Sukabumi tercatat sebesar 26,9 persen.

Pada tahun 2024, Kota Sukabumi menargetkan penurunan angka prevalensi stunting menjadi 17 hingga 18 persen dan telah menyusun langkah strategis dalam penanganan stunting. Melalui koordinasi dan intervensi yang terintegrasi melalui Rembug Stunting serta kolaborasi lintas sektor untuk mencapai "zero new stunting" di tahun 2024.

'' Kegiatan hari ini salah satu upaya pemerintah daerah dalam penanganan stunting melalui pendekatan multisektor, salahsatu nya dari sektor pertanian dan Pangan,'' ungkap Kusmana. Pemampaatan pekarangan untuk produksi pangan melalui Kegiatan Pekarangan Pangan Lestasi (P2L) dapat menjadi solusi alternatif dalam penyediaan pangan keluarga yang dapat dipenuhi dengan memanfaatkan pekarangan sendiri untuk pemeliharaan tanaman.

Dalam pemamfaatan pekarangan untuk produksi pangan terutama sayuran lanjut Kusmana, tentunya memerlukan pengembangan tidak hanya pekarangan sebagai sumber produksi protein nabati, akan tetapi perlu juga sumber protein hewani. Oleh karena itu, Kegiatan Pangan Lestari perlu dikembangkan, tidak hanya dimanfaatkan untuk produksi pangan nabati seperti sayuran, juga diharapkan mampu memproduksi sumber protein hewani seperti telur, ayam dan ikan.

'' Pemerintah daerah melalui DkP3 menggagas sebuah Program Pengembangan Kelompok Pekarangan Pangan Lestari (P2L) menjadi Kawasan Urban farming Terpadu, yang dinamakan Program PALING KURINDU,'' jelas Kusmana. Melalui Program ini, kelompok P2L yang ada tidak hanya mampu memproduksi sayuran dan buah saja, akan tetapi mampu juga menghasilkan pangan hewani seperti telur, ayam dan ikan.

Hasil produksi baik sayuran, telur dan ikan terang Kusmana dapat dimanfaatkan oleh anggota dan warga sekitar untuk dapat memenuhi kebutuhan gizi terutama bagi rumah tangga yang rawan stunting.

Kepala Bidang Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan, DKP3 Kota Sukabumi, Abdurahman Eka Putra menambahkan, kegiatan ini pendekatan stunting dari sektor pertanian dan pangan. Melalui Paling Kurindu dan P2L serta penguatan kapasitas kelompok tani.

Pewarta          : Ovie 
Dokumentasi  : Agus Rustiawandi

DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari
Dokumentasi Pimpinan
Dokumentasi Pimpinan Komunikasi dan Dokumentasi Pimpinan Pemerintah Kota Sukabumi merupakan bagian dari Sekretariat Daerah Kota Sukabumi.