Kkebersamaan dan toleransi terlihat pada kegiatan Bakti Sosial Lintas Agama yang diinisiasi oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Sukabumi. Acara yang berlangsung di halaman Kantor Badan Kesbangpol pada Sabtu, 22 Maret 2025 ini menjadi bukti nyata bahwa keberagaman di Kota Sukabumi diwujudkan dalam aksi nyata untuk membantu sesama.
Dengan mengusung tema "Melalui Baksos Lintas Agama Ke-11, FKUB Kota Sukabumi Sejahterakan Umat", kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, yang didampingi oleh Kepala Kesbangpol Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan. Hadir pula perwakilan dari Bimas Kementerian Agama, Bimas Polres Sukabumi Kota, serta Forum Pemuda Lintas Agama.
Sebanyak 800 paket bantuan disalurkan kepada keluarga dari berbagai agama dan keyakinan sebagai simbol solidaritas antarumat beragama.
Dalam laporannya, Ketua FKUB Kota Sukabumi, Ade Munhiar, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya bakti sosial ini yang telah memasuki tahun ke-11.
"Alhamdulillah, kita sudah 11 kali mengadakan baksos sebagai bentuk nyata kerukunan umat beragama. Semua penerima manfaat berasal dari berbagai latar belakang agama, dan ini menunjukkan bahwa FKUB selalu ingin berdekatan dengan pemerintah sebagai mitra strategis. Mudah-mudahan Sukabumi bisa menjadi kota yang semakin toleran di Indonesia," ujarnya.
Kepala Kesbangpol Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan, menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman.
"Kita ini sangat beragam, dan kohesi sosial harus terus diperkuat. Salah satu keberhasilan luar biasa yang patut kita syukuri adalah kondisi Kota Sukabumi yang tetap kondusif selama Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. Ini bukti bahwa masyarakat Sukabumi mampu menjaga harmoni dalam perbedaan," kata Yudi.
*Kerukunan Adalah Investasi Terbesar*
Sementara itu, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dalam sambutannya menegaskan bahwa FKUB memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Kota Sukabumi yang Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis.
"Kerukunan umat beragama ini adalah investasi terbesar bagi kita. Sementara negara lain fokus pada pertahanan, kita justru menjadikan persatuan dan kesatuan sebagai modal utama. Paling enak beragama itu di Indonesia. Di negara ini kita bisa hidup dalam keberagaman, tapi tetap bersatu, dan itu sesuatu yang luar biasa," ujarnya.
Lebih lanjut, Bobby Maulana mengingatkan bahwa tantangan ke depan bukan hanya terkait konflik fisik, tetapi juga ancaman digital seperti penyalahgunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
"Kita harus waspada terhadap manipulasi yang bisa dihasilkan oleh AI, terutama jika digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan konten yang memecah belah. Ke depan, tantangan terbesar bukan lagi terorisme dalam bentuk konvensional, tetapi bagaimana kita menghadapi penyalahgunaan teknologi," tambahnya.
Acara ini ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada penerima manfaat, menegaskan bahwa keberagaman di Kota Sukabumi diwujudkan dalam aksi nyata.
Dengan semangat persatuan dan gotong royong, semua pihak berharap, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan mempererat kebersamaan di tengah masyarakat yang majemuk
Dengan mengusung tema "Melalui Baksos Lintas Agama Ke-11, FKUB Kota Sukabumi Sejahterakan Umat", kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, yang didampingi oleh Kepala Kesbangpol Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan. Hadir pula perwakilan dari Bimas Kementerian Agama, Bimas Polres Sukabumi Kota, serta Forum Pemuda Lintas Agama.
Sebanyak 800 paket bantuan disalurkan kepada keluarga dari berbagai agama dan keyakinan sebagai simbol solidaritas antarumat beragama.
Dalam laporannya, Ketua FKUB Kota Sukabumi, Ade Munhiar, mengungkapkan rasa syukur atas terselenggaranya bakti sosial ini yang telah memasuki tahun ke-11.
"Alhamdulillah, kita sudah 11 kali mengadakan baksos sebagai bentuk nyata kerukunan umat beragama. Semua penerima manfaat berasal dari berbagai latar belakang agama, dan ini menunjukkan bahwa FKUB selalu ingin berdekatan dengan pemerintah sebagai mitra strategis. Mudah-mudahan Sukabumi bisa menjadi kota yang semakin toleran di Indonesia," ujarnya.
Kepala Kesbangpol Kota Sukabumi, Yudi Yustiawan, menekankan pentingnya menjaga persatuan dalam keberagaman.
"Kita ini sangat beragam, dan kohesi sosial harus terus diperkuat. Salah satu keberhasilan luar biasa yang patut kita syukuri adalah kondisi Kota Sukabumi yang tetap kondusif selama Pemilu dan Pilkada Serentak 2024. Ini bukti bahwa masyarakat Sukabumi mampu menjaga harmoni dalam perbedaan," kata Yudi.
*Kerukunan Adalah Investasi Terbesar*
Sementara itu, Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, dalam sambutannya menegaskan bahwa FKUB memiliki peran strategis dalam mewujudkan visi Kota Sukabumi yang Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis.
"Kerukunan umat beragama ini adalah investasi terbesar bagi kita. Sementara negara lain fokus pada pertahanan, kita justru menjadikan persatuan dan kesatuan sebagai modal utama. Paling enak beragama itu di Indonesia. Di negara ini kita bisa hidup dalam keberagaman, tapi tetap bersatu, dan itu sesuatu yang luar biasa," ujarnya.
Lebih lanjut, Bobby Maulana mengingatkan bahwa tantangan ke depan bukan hanya terkait konflik fisik, tetapi juga ancaman digital seperti penyalahgunaan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence).
"Kita harus waspada terhadap manipulasi yang bisa dihasilkan oleh AI, terutama jika digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan konten yang memecah belah. Ke depan, tantangan terbesar bukan lagi terorisme dalam bentuk konvensional, tetapi bagaimana kita menghadapi penyalahgunaan teknologi," tambahnya.
Acara ini ditutup dengan penyerahan bantuan secara simbolis kepada penerima manfaat, menegaskan bahwa keberagaman di Kota Sukabumi diwujudkan dalam aksi nyata.
Dengan semangat persatuan dan gotong royong, semua pihak berharap, kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan mempererat kebersamaan di tengah masyarakat yang majemuk
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Ihsan
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari