Swara Perintis FM - 93.1 MHz - My City My Radio

Gubernur Jawa Barat Dorong Reformasi Pendidikan dan Kebijakan Daerah dalam Silaturahmi Pembangunan Jabar Ngariung

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menggelar Silaturahmi Pembangunan Jawa Barat Ngariung di Setda Kabupaten Bogor, Kamis (13/3/2025). Acara ini dihadiri oleh sejumlah kepala daerah, termasuk Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki bersama Ketua TP-PKK, Ranty Rachmatilah. Dalam pertemuan tersebut, Dedi Mulyadi menyoroti berbagai aspek pembangunan daerah, khususnya dalam bidang pendidikan, tata kelola pemerintahan, serta perlindungan tenaga pengajar.

Dalam sambutannya, Dedi menekankan bahwa kebijakan daerah tidak boleh hanya berbasis aturan administratif, tetapi juga harus mempertimbangkan intuisi dan inovasi. Menurutnya, pemimpin daerah harus berani mengambil keputusan di luar kebiasaan (out of the box) untuk mengatasi permasalahan masyarakat secara lebih efektif.

Salah satu isu utama yang dibahas dalam pertemuan ini adalah pendidikan. Ia menegaskan bahwa pendidikan harus kembali pada esensi pembentukan karakter dan kecerdasan siswa. Konsep Panca Waluya—cager (sehat), bager (baik), bener (benar), pinter (cerdas), dan singer (kreatif)—ditekankan sebagai dasar pendidikan di Jawa Barat.

Dedi juga menyoroti kondisi tenaga pengajar yang masih menghadapi banyak kendala, seperti rendahnya gaji guru honorer dan beban administrasi yang berat. Ia menegaskan bahwa tugas guru seharusnya hanya mengajar, sementara urusan administratif seperti sertifikasi dan akreditasi sekolah harus ditangani oleh Badan Kepegawaian Daerah (BKD).

Selain itu, ia mengusulkan perlindungan hukum bagi guru yang terlibat dalam tindakan disiplin terhadap siswa. Orang tua akan diwajibkan menandatangani perjanjian di awal tahun ajaran yang menyatakan kesepakatan terhadap aturan sekolah, sehingga tidak ada lagi kriminalisasi terhadap guru yang berupaya menegakkan kedisiplinan.

Dalam bidang infrastruktur pendidikan, Dedi berencana membangun sekolah berbasis budaya lokal dengan menggunakan bambu sebagai material utama. Ia ingin menciptakan lingkungan belajar yang lebih alami dan nyaman, sekaligus memperkuat identitas budaya Sunda.

Gubernur juga mengusulkan pembentukan Kantor Gubernur Wilayah Sunda Kulon, yang mencakup Kabupaten Bogor, Kota Bogor, Kabupaten Sukabumi, Kota Sukabumi, dan Kota Depok. Wilayah ini akan dikembangkan sebagai komunitas berbasis kebudayaan, ekonomi, dan kesehatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Salah satu terobosan yang direncanakan dalam sistem pendidikan adalah digitalisasi data siswa. Sistem ini akan mencatat jadwal harian siswa, riwayat kesehatan, serta minat dan bakat mereka agar pendidikan bisa lebih sesuai dengan potensi masing-masing anak.

Dedi menyoroti pentingnya pengalaman dalam membentuk karakter seseorang. Ia mengkritik fenomena anak yang diberi hadiah karena berjalan kaki ke sekolah, padahal perjalanan tersebut bisa membentuk daya tahan dan ketahanan mental mereka.

Untuk mendukung kesehatan siswa, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan mengalokasikan anggaran besar untuk menyediakan makanan bergizi gratis di sekolah. Program tabungan beasiswa juga akan diluncurkan agar siswa terbiasa menabung sejak dini untuk keperluan pendidikan mereka.

Dalam upaya mencegah siklus negatif di kalangan anak muda, Dedi menyoroti fenomena kendaraan bodong, akun bodong, dan geng motor yang menyebabkan banyak keluarga terjerat utang dari pinjaman online (pinjol). Pendidikan berbasis disiplin dan karakter diharapkan dapat mengatasi permasalahan ini.

Ia juga mengingatkan bahwa kemajuan teknologi, seperti penggunaan robot dalam industri dan transportasi tanpa sopir, akan menjadi tantangan besar bagi generasi mendatang. Jika sistem pendidikan tidak disesuaikan dengan kebutuhan zaman, banyak tenaga kerja Indonesia yang akan kehilangan daya saing di pasar global.

Selain itu, pola makan anak-anak perlu direvolusi. Banyak siswa lebih memilih makanan cepat saji dibandingkan makanan sehat buatan rumah, yang menyebabkan meningkatnya kasus gagal ginjal dan diabetes. Dinas Kesehatan diminta untuk melakukan riset dan memperbaiki pola makan anak-anak di Jawa Barat.

Gubernur mengusulkan penghapusan pekerjaan rumah (PR) bagi siswa. Ia berpendapat bahwa waktu di rumah seharusnya digunakan untuk membantu orang tua dalam pekerjaan rumah tangga, seperti membersihkan rumah, memasak, atau merawat ternak.

Sebagai langkah inovatif dalam pendidikan berbasis kreativitas, sekolah akan mendorong siswa untuk menukar sampah dengan telur, mengolah limbah menjadi produk daur ulang, serta membangun pusat seni dan budaya di setiap kecamatan. Dengan reformasi ini, pendidikan di Jawa Barat diharapkan dapat mencetak generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.

Pewarta            : Kang Warsa 
Dokumentasi   : Ihsan

DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari
Dokumentasi Pimpinan
Dokumentasi Pimpinan Komunikasi dan Dokumentasi Pimpinan Pemerintah Kota Sukabumi merupakan bagian dari Sekretariat Daerah Kota Sukabumi.