Ketua TP PKK sekaligus Ketua Dekranasda Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah, secara resmi membuka seminar bertajuk “Percepatan Rezeki untuk Meningkatkan Pendapatan dan Kesejahteraan Masyarakat” yang digelar pada Kamis (1/5/2025) di Hotel Bountie, Sukabumi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, bersama istri Kia Florita, serta perwakilan dari British Propolis Group, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas bisnis, dan masyarakat umum dari berbagai latar belakang.
Dalam sambutannya, Ranty menekankan bahwa percepatan rezeki merupakan upaya strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Menurutnya, langkah ini selaras dengan visi Kota Sukabumi untuk mewujudkan warga yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing.
“Dengan pemahaman yang lebih luas, kita bisa lebih sigap dalam melihat peluang, membangun usaha secara mandiri, dan menghadapi tantangan zaman dengan lebih siap,” ujarnya di hadapan peserta seminar.
Ranty menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang edukasi, tetapi juga ruang inklusif untuk membangun sinergi antarwarga tanpa memandang latar belakang sosial. “Kita ingin menciptakan ekosistem ekonomi yang terbuka, berkelanjutan, dan memberdayakan semua,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut seminar ini sebagai bentuk dukungan konkret terhadap visi Kota Sukabumi yang dikenal dengan akronim IMAN: Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis.
“Kota Sukabumi mendorong setiap keluarga agar memiliki akses terhadap peluang ekonomi. Kuncinya adalah pengetahuan, pendampingan, dan keberanian untuk memulai,” katanya.
Ranty juga menyampaikan apresiasi atas kiprah British Propolis Group yang selama lima tahun terakhir telah menjadi mitra strategis dalam penguatan ekonomi keluarga di Sukabumi.
Dengan sistem usaha yang terjangkau, berisiko rendah, dan didampingi mentor berpengalaman, British Propolis Group dinilai telah berkontribusi dalam membuka lapangan kerja dan memperkuat ketahanan ekonomi warga.
Dalam seminar tersebut, Coach Heri Suchaeri dan aktor sekaligus pegiat kewirausahaan, Ricky Harun, tampil sebagai narasumber inspiratif.
Mereka menyampaikan pentingnya keberanian mencoba, konsistensi, serta kreativitas dalam menghadapi dinamika ekonomi masa kini.
Mengutip materi yang disampaikan narasumber, Ranty Rachmatilah mengatakan bahwa tantangan terbesar bukan pada kemampuan, tetapi pada keraguan diri dan kebiasaan menunda. “Kita harus berani melangkah. Peluang ada di mana-mana, asal kita mau membuka diri,” katanya penuh semangat.
Seminar ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Sukabumi.
Di akhir sambutannya, Ranty berharap sinergi semacam ini bisa terus berlanjut. “Semoga kerja sama seperti ini menjadi kekuatan nyata untuk membangun ekosistem ekonomi yang tumbuh bersama, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, bersama istri Kia Florita, serta perwakilan dari British Propolis Group, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), komunitas bisnis, dan masyarakat umum dari berbagai latar belakang.
Dalam sambutannya, Ranty menekankan bahwa percepatan rezeki merupakan upaya strategis untuk mendorong kemandirian ekonomi masyarakat. Menurutnya, langkah ini selaras dengan visi Kota Sukabumi untuk mewujudkan warga yang mandiri, inovatif, dan berdaya saing.
“Dengan pemahaman yang lebih luas, kita bisa lebih sigap dalam melihat peluang, membangun usaha secara mandiri, dan menghadapi tantangan zaman dengan lebih siap,” ujarnya di hadapan peserta seminar.
Ranty menambahkan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang edukasi, tetapi juga ruang inklusif untuk membangun sinergi antarwarga tanpa memandang latar belakang sosial. “Kita ingin menciptakan ekosistem ekonomi yang terbuka, berkelanjutan, dan memberdayakan semua,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menyebut seminar ini sebagai bentuk dukungan konkret terhadap visi Kota Sukabumi yang dikenal dengan akronim IMAN: Inovatif, Mandiri, Agamis, dan Nasionalis.
“Kota Sukabumi mendorong setiap keluarga agar memiliki akses terhadap peluang ekonomi. Kuncinya adalah pengetahuan, pendampingan, dan keberanian untuk memulai,” katanya.
Ranty juga menyampaikan apresiasi atas kiprah British Propolis Group yang selama lima tahun terakhir telah menjadi mitra strategis dalam penguatan ekonomi keluarga di Sukabumi.
Dengan sistem usaha yang terjangkau, berisiko rendah, dan didampingi mentor berpengalaman, British Propolis Group dinilai telah berkontribusi dalam membuka lapangan kerja dan memperkuat ketahanan ekonomi warga.
Dalam seminar tersebut, Coach Heri Suchaeri dan aktor sekaligus pegiat kewirausahaan, Ricky Harun, tampil sebagai narasumber inspiratif.
Mereka menyampaikan pentingnya keberanian mencoba, konsistensi, serta kreativitas dalam menghadapi dinamika ekonomi masa kini.
Mengutip materi yang disampaikan narasumber, Ranty Rachmatilah mengatakan bahwa tantangan terbesar bukan pada kemampuan, tetapi pada keraguan diri dan kebiasaan menunda. “Kita harus berani melangkah. Peluang ada di mana-mana, asal kita mau membuka diri,” katanya penuh semangat.
Seminar ini juga menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi lintas sektor dalam mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Sukabumi.
Di akhir sambutannya, Ranty berharap sinergi semacam ini bisa terus berlanjut. “Semoga kerja sama seperti ini menjadi kekuatan nyata untuk membangun ekosistem ekonomi yang tumbuh bersama, inklusif, dan berkelanjutan,” pungkasnya.
Pewarta :Indah Okti
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari