Pembentukan forum ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan akan tim baru yang responsif terhadap dinamika kota serta sebagai tindak lanjut dari perubahan struktur tim pembina Sukabumi Sehat berdasarkan Keputusan Wali Kota Sukabumi.
Dalam laporannya, perwakilan tim pembina, Nenden, menjelaskan bahwa struktur baru menempatkan tim pembina sebagai mitra strategis FKSS dengan komunikasi yang bersifat dua arah.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi, Ranty Rachmatilah, dalam sambutannya menekankan pentingnya kehadiran forum ini sebagai bentuk kolaborasi konkret. Ia menyebut FKSS bukan hanya simbol kebersamaan, tetapi harus menjadi gerakan kolektif yang melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses pembangunan berwawasan kesehatan.
“Forum ini menjadi kebutuhan mendesak, terutama karena adanya pergantian kepemimpinan dan pentingnya menyiapkan kota menghadapi penilaian kota sehat yang dilakukan dua tahun sekali,” ungkapnya.
Forum ini mengacu pada 9 tatanan kota sehat, yakni: (1) Kehidupan masyarakat sehat mandiri, (2) Pemukiman dan perumahan, (3) Pendidikan, (4) Pasar, (5) Perkantoran dan perindustrian, (6) Pariwisata, (7) Lalu lintas dan transportasi, (8) Perlindungan sosial, dan (9) Penanggulangan bencana.
Tahapan penilaian kota sehat dilakukan dalam beberapa tingkatan, yaitu: Swasti Saba Padapa, Wiwerda, Wistara, hingga Wistara Paripurna. Seluruh proses input dan verifikasi dilakukan melalui sistem elektronik KKS bernama Sipantas, baik secara virtual maupun kunjungan lapangan yang dijadwalkan berlangsung sekitar bulan Juni.
Forum ini diharapkan mampu menggerakkan masyarakat secara partisipatif dan berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan hidup yang sehat dan berkualitas.
Dengan terbentuknya FKSS, Pemerintah Kota Sukabumi optimistis dapat memperkuat posisi dalam penilaian kota sehat nasional sekaligus memperkuat budaya gotong royong dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat yang lebih merata dan inklusif.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Ihsan
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari
