Wali Kota Sukabumi, Ayep Zaki, menghadiri peringatan Milad ke-91 Pondok Pesantren Syamsul Ulum Gunungpuyuh dan Haul ke-75 Mama Ajengan KH Ahmad Sanusi yang digelar pada Sabtu (19/7) di kompleks pesantren tersebut.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Yayasan Syamsul Ulum (YASPI) beserta jajaran, unsur Forkopimda, pimpinan pondok pesantren se-Kota dan Kabupaten Sukabumi, komunitas tilawah 30 juz tingkat pusat, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga pendidikan keagamaan, ormas Islam, dan OKP.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sukabumi menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi atas kontribusi pesantren dalam membangun peradaban Islam di Sukabumi.
“Pondok Pesantren Syamsul Ulum adalah pilar penting dalam membentuk karakter keislaman masyarakat Sukabumi,” ujar H. Ayep Zaki.
Ia menyebut bahwa eksistensi Syamsul Ulum selama 91 tahun telah mencetak banyak alumni yang kini mengabdi di berbagai sektor, mulai dari aparatur sipil negara hingga aktif dalam organisasi kepemudaan dan keagamaan.
Wali Kota juga mengungkapkan kedekatan personal dengan Syamsul Ulum karena orang tuanya pernah menjadi pengajar di pondok pesantren tersebut.
Menurutnya, hubungan spiritual dan historis itu semakin memperkuat komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan Islam di daerah.
Ia menyatakan, “Syamsul Ulum bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga benteng moral dan budaya Islam di tengah masyarakat.”
Dalam konteks pembangunan keumatan, Wali Kota menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan seluruh elemen umat Islam.
Ia menyebut bahwa terdapat empat organisasi kemasyarakatan Islam yang telah terdaftar resmi di Kota Sukabumi, yakni PUI, NU, PERSIS, dan Muhammadiyah—yang seluruhnya berada dalam naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi.
Keempat ormas tersebut, kata Wali Kota, adalah mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan tatanan sosial yang harmonis dan religius.
Wali Kota Ayep Zaki juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan keagamaan dan pendidikan di pesantren.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih atas undangan serta kehormatan yang diberikan panitia kepada dirinya untuk hadir dalam acara tersebut.
“Kami akan terus mensupport Ponpes Syamsul Ulum dan lembaga Islam lainnya sebagai bagian dari strategi besar pembangunan daerah berbasis nilai-nilai keislaman,” ucapnya.
Sebagai penutup, Wali Kota memohon doa dari para alim ulama dan hadirin agar program-program pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan umat, seperti kemiskinan, stunting, pendidikan, dan kesehatan dapat terwujud.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Sukabumi sedang membangun kekuatan fiskal daerah agar mampu menjawab tantangan zaman secara mandiri dan berkelanjutan.
“Dengan ikhtiar bersama dan keberkahan doa para kiai serta tokoh agama, saya yakin Kota Sukabumi bisa menjadi kota yang bukan hanya maju secara lahir, tetapi juga bahagia secara batin,” tutup Wali Kota.
Kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Umum Yayasan Syamsul Ulum (YASPI) beserta jajaran, unsur Forkopimda, pimpinan pondok pesantren se-Kota dan Kabupaten Sukabumi, komunitas tilawah 30 juz tingkat pusat, tokoh masyarakat, pimpinan lembaga pendidikan keagamaan, ormas Islam, dan OKP.
Dalam sambutannya, Wali Kota Sukabumi menyampaikan penghargaan dan apresiasi yang tinggi atas kontribusi pesantren dalam membangun peradaban Islam di Sukabumi.
“Pondok Pesantren Syamsul Ulum adalah pilar penting dalam membentuk karakter keislaman masyarakat Sukabumi,” ujar H. Ayep Zaki.
Ia menyebut bahwa eksistensi Syamsul Ulum selama 91 tahun telah mencetak banyak alumni yang kini mengabdi di berbagai sektor, mulai dari aparatur sipil negara hingga aktif dalam organisasi kepemudaan dan keagamaan.
Wali Kota juga mengungkapkan kedekatan personal dengan Syamsul Ulum karena orang tuanya pernah menjadi pengajar di pondok pesantren tersebut.
Menurutnya, hubungan spiritual dan historis itu semakin memperkuat komitmennya dalam mendukung dunia pendidikan Islam di daerah.
Ia menyatakan, “Syamsul Ulum bukan hanya lembaga pendidikan, tetapi juga benteng moral dan budaya Islam di tengah masyarakat.”
Dalam konteks pembangunan keumatan, Wali Kota menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan seluruh elemen umat Islam.
Ia menyebut bahwa terdapat empat organisasi kemasyarakatan Islam yang telah terdaftar resmi di Kota Sukabumi, yakni PUI, NU, PERSIS, dan Muhammadiyah—yang seluruhnya berada dalam naungan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi.
Keempat ormas tersebut, kata Wali Kota, adalah mitra strategis pemerintah dalam mewujudkan tatanan sosial yang harmonis dan religius.
Wali Kota Ayep Zaki juga menegaskan komitmennya untuk terus mendukung kegiatan keagamaan dan pendidikan di pesantren.
Ia menyampaikan ucapan terima kasih atas undangan serta kehormatan yang diberikan panitia kepada dirinya untuk hadir dalam acara tersebut.
“Kami akan terus mensupport Ponpes Syamsul Ulum dan lembaga Islam lainnya sebagai bagian dari strategi besar pembangunan daerah berbasis nilai-nilai keislaman,” ucapnya.
Sebagai penutup, Wali Kota memohon doa dari para alim ulama dan hadirin agar program-program pemerintah dalam menyelesaikan berbagai persoalan umat, seperti kemiskinan, stunting, pendidikan, dan kesehatan dapat terwujud.
Ia menegaskan bahwa Pemkot Sukabumi sedang membangun kekuatan fiskal daerah agar mampu menjawab tantangan zaman secara mandiri dan berkelanjutan.
“Dengan ikhtiar bersama dan keberkahan doa para kiai serta tokoh agama, saya yakin Kota Sukabumi bisa menjadi kota yang bukan hanya maju secara lahir, tetapi juga bahagia secara batin,” tutup Wali Kota.
Pewarta : Husen
Dokumentasi : Agus Rustiawandi
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari