Swara Perintis FM - 93.1 MHz - My City My Radio

Evaluasi Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting, Wakil Wali Kota Sukabumi Dorong Sinergi dan Kepedulian Lingkungan

Pemerintah Kota Sukabumi melalui Dinas Dalduk KBP3A menggelar kegiatan Evaluasi Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting Tahun 2025 di Ruang Pertemuan Dinas Dalduk KBP3A Kota Sukabumi kamis (21/08/2025.

Kegiatan ini dihadiri oleh jajaran pimpinan DP2KBP3A, para Kepala Bidang, Koordinator PLKB Kecamatan, serta Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kota Sukabumi.

Acara dipimpin langsung oleh Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, yang hadir memberikan arahan dan motivasi kepada seluruh peserta.

Dalam sambutannya, Bobby Maulana menyampaikan bahwa peran TPK sangat penting sebagai garda terdepan dalam percepatan penurunan stunting.

Ia mengapresiasi capaian Kota Sukabumi yang berdasarkan data SSGI 2024 berhasil menurunkan prevalensi stunting dari tahun sebelumnya.

Menurutnya, capaian ini tidak boleh membuat lengah, melainkan menjadi penyemangat untuk terus memperkuat sinergi antara pemerintah, kader PKK, Posyandu, tenaga kesehatan, dan masyarakat.

“Stunting bukan sekadar masalah gizi, tapi soal kualitas generasi penerus. Tugas kita adalah memastikan anak-anak tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya saing,” tegasnya.

Bobby menambahkan bahwa konsolidasi TPPS (Tim Percepatan Penurunan Stunting) hingga tingkat kelurahan harus terus dimaksimalkan, dengan TP-PKK sebagai penggerak utama di lapangan.

Evaluasi yang dilakukan kali ini diharapkan dapat memberikan gambaran nyata terkait tantangan maupun keberhasilan program, sehingga bisa menjadi bahan perbaikan strategi ke depan.

Ia juga mengingatkan pentingnya pendekatan komunikasi yang ramah dan humanis kepada masyarakat agar edukasi tentang gizi, pola asuh, dan kesehatan keluarga lebih mudah diterima.

Selain menekankan isu stunting, Bobby Maulana juga mengaitkan persoalan kesehatan dengan isu lingkungan, terutama pengelolaan sampah di Kota Sukabumi. Menurutnya, keluarga yang sehat harus hidup di lingkungan yang bersih dan tertata.

Salah satu langkah yang sedang direncanakan Pemkot adalah sosialisasi Sumur Resapan Biofolik sebagai solusi inovatif dalam mengurangi dampak sampah.

Bobby mencontohkan kasus Adek Raya yang mencuat beberapa waktu lalu, yang menurutnya harus dijadikan pelajaran penting dalam kepedulian sesama dan membangun kesadaran bersama tentang kebersihan lingkungan.

“Penurunan stunting, peningkatan kualitas SDM, dan kepedulian terhadap lingkungan adalah satu kesatuan. Tidak akan mungkin generasi kita tumbuh kuat di lingkungan yang kotor dan tidak sehat,” ujarnya.

Menutup arahannya, Bobby Maulana menegaskan bahwa keberhasilan Kota Sukabumi dalam menurunkan stunting dan mengelola lingkungan tidak bisa hanya ditopang oleh pemerintah.

Dibutuhkan kolaborasi aktif semua pihak, mulai dari keluarga, kader, tokoh masyarakat, hingga dunia usaha. Dengan gotong royong dan kepedulian bersama, ia optimistis Kota Sukabumi mampu mewujudkan visi besar sebagai kota yang sehat, bersih, dan berdaya saing tinggi.

Pewarta           : Agung
Dokumentasi   : Dede Soleh Saepul

DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari

Posting Komentar untuk "Evaluasi Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting, Wakil Wali Kota Sukabumi Dorong Sinergi dan Kepedulian Lingkungan"