Pemerintah Kota Sukabumi melalui Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi menyelenggarakan pengajian rutin dengan kajian kitab Al-Idhoh Fi Manasik Al-Hajj wal Umroh pada Rabu, 6 Agustus 2025, bertempat di Gedung Islamic Center Kota Sukabumi.
Kegiatan ini menjadi ruang pembinaan spiritual sekaligus penguatan niat bagi para muslimah untuk mempersiapkan diri menyambut panggilan ibadah ke Tanah Suci.
Dalam kegiatan tersebut, hadir ulama terkemuka Kota Sukabumi, KH. Ahmad Nawawi Sadili, yang juga merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi.
Ia secara langsung memberikan ceramah dan membimbing kajian kitab yang menjadi rujukan penting dalam memahami tata cara pelaksanaan haji dan umroh.
Kajian ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai organisasi perempuan Islam, kader TP-PKK, serta jamaah umum.
Antusiasme para peserta terlihat dari keseriusan mereka dalam mengikuti setiap bagian kajian, mencerminkan semangat tinggi masyarakat muslimah dalam memperdalam ilmu dan menyiapkan diri secara lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah haji maupun umroh.
Dalam ceramahnya, KH. Ahmad Nawawi Sadili menekankan pentingnya memahami manasik bukan hanya dari aspek teknis, tetapi juga dari sisi makna ruhaniah yang terkandung di dalamnya.
“Haji adalah perjalanan spiritual yang menyucikan hati, memperkuat ketaatan, dan memperdalam penghambaan kepada Allah SWT,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang I TP-PKK Kota Sukabumi, Kia Florita dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini.
Ia juga berbagi pengalaman pribadi yang menyentuh hati, tentang bagaimana dirinya menabung dengan penuh kesungguhan demi memberangkatkan ibundanya menunaikan ibadah haji.
“Saya menabung sedikit demi sedikit, pelan tapi pasti, demi mewujudkan impian Ibu saya untuk bisa berhaji. Dan alhamdulillah, Allah beri jalan. Saya percaya, kalau memang sudah waktunya, undangan dari Allah itu pasti akan datang,” ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh peserta kajian, agar berhaji bukan semata-mata karena ingin mendapatkan gelar sosial.
“Jangan sampai kita berhaji hanya karena ingin gelarnya saja. Haji bukan semata-mata status sosial. Tapi ini soal panggilan. Soal bagaimana kita memaknai diri sebagai tamu Allah,” tambahnya.
Menurutnya, yang paling penting bukan hanya keberangkatan ke Tanah Suci, melainkan bagaimana pulangnya seseorang dari ibadah haji menjadi pribadi yang lebih bersih, lebih rendah hati, dan lebih dekat kepada Allah SWT. Pesan ini disambut dengan penuh renungan oleh para peserta yang hadir.
Kegiatan kajian kitab Al-Idhoh Fi Manasik Al-Hajj wal Umroh ini tidak hanya memperkaya wawasan keagamaan, tetapi juga memperkuat motivasi dan niat dalam beribadah.
TP-PKK Kota Sukabumi berharap kegiatan ini bisa menjadi wasilah bagi semakin banyak muslimah Kota Sukabumi untuk mempersiapkan diri menyambut panggilan Allah — bukan hanya secara materi, tetapi juga secara spiritual dan emosional.
Pengajian rutin ini menjadi bagian dari program pembinaan keagamaan yang secara konsisten dijalankan TP-PKK sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan karakter dan spiritualitas keluarga, khususnya kaum perempuan.
Melalui kegiatan ini, TP-PKK bertekad menjadikan nilai-nilai agama sebagai fondasi penting dalam kehidupan masyarakat Kota Sukabumi.
Kegiatan ini menjadi ruang pembinaan spiritual sekaligus penguatan niat bagi para muslimah untuk mempersiapkan diri menyambut panggilan ibadah ke Tanah Suci.
Dalam kegiatan tersebut, hadir ulama terkemuka Kota Sukabumi, KH. Ahmad Nawawi Sadili, yang juga merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sukabumi.
Ia secara langsung memberikan ceramah dan membimbing kajian kitab yang menjadi rujukan penting dalam memahami tata cara pelaksanaan haji dan umroh.
Kajian ini diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai organisasi perempuan Islam, kader TP-PKK, serta jamaah umum.
Antusiasme para peserta terlihat dari keseriusan mereka dalam mengikuti setiap bagian kajian, mencerminkan semangat tinggi masyarakat muslimah dalam memperdalam ilmu dan menyiapkan diri secara lahir dan batin untuk melaksanakan ibadah haji maupun umroh.
Dalam ceramahnya, KH. Ahmad Nawawi Sadili menekankan pentingnya memahami manasik bukan hanya dari aspek teknis, tetapi juga dari sisi makna ruhaniah yang terkandung di dalamnya.
“Haji adalah perjalanan spiritual yang menyucikan hati, memperkuat ketaatan, dan memperdalam penghambaan kepada Allah SWT,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Bidang I TP-PKK Kota Sukabumi, Kia Florita dalam sambutannya menyampaikan rasa syukur atas terlaksananya kegiatan ini.
Ia juga berbagi pengalaman pribadi yang menyentuh hati, tentang bagaimana dirinya menabung dengan penuh kesungguhan demi memberangkatkan ibundanya menunaikan ibadah haji.
“Saya menabung sedikit demi sedikit, pelan tapi pasti, demi mewujudkan impian Ibu saya untuk bisa berhaji. Dan alhamdulillah, Allah beri jalan. Saya percaya, kalau memang sudah waktunya, undangan dari Allah itu pasti akan datang,” ucapnya.
Tak hanya itu, ia juga menyampaikan pesan mendalam kepada seluruh peserta kajian, agar berhaji bukan semata-mata karena ingin mendapatkan gelar sosial.
“Jangan sampai kita berhaji hanya karena ingin gelarnya saja. Haji bukan semata-mata status sosial. Tapi ini soal panggilan. Soal bagaimana kita memaknai diri sebagai tamu Allah,” tambahnya.
Menurutnya, yang paling penting bukan hanya keberangkatan ke Tanah Suci, melainkan bagaimana pulangnya seseorang dari ibadah haji menjadi pribadi yang lebih bersih, lebih rendah hati, dan lebih dekat kepada Allah SWT. Pesan ini disambut dengan penuh renungan oleh para peserta yang hadir.
Kegiatan kajian kitab Al-Idhoh Fi Manasik Al-Hajj wal Umroh ini tidak hanya memperkaya wawasan keagamaan, tetapi juga memperkuat motivasi dan niat dalam beribadah.
TP-PKK Kota Sukabumi berharap kegiatan ini bisa menjadi wasilah bagi semakin banyak muslimah Kota Sukabumi untuk mempersiapkan diri menyambut panggilan Allah — bukan hanya secara materi, tetapi juga secara spiritual dan emosional.
Pengajian rutin ini menjadi bagian dari program pembinaan keagamaan yang secara konsisten dijalankan TP-PKK sebagai bentuk dukungan terhadap pembangunan karakter dan spiritualitas keluarga, khususnya kaum perempuan.
Melalui kegiatan ini, TP-PKK bertekad menjadikan nilai-nilai agama sebagai fondasi penting dalam kehidupan masyarakat Kota Sukabumi.
Pewarta : Indah Okti
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari
Posting Komentar untuk "Kajian Kitab Manasik Haji dan Umroh, Teguhkan Niat dan Semangat Spiritual Muslimah"
Silakan kirim saran dan komentar anda