Swara Perintis FM - 93.1 MHz - My City My Radio

Wakil Wali Kota Paparkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Barat

Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, memaparkan capaian, inovasi, dan strategi percepatan penurunan stunting di Kota Sukabumi dalam kegiatan Penilaian Kinerja Pelaksanaan 8 Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota se-Jawa Barat, Kamis (14/8/2025).

Pemaparan dilakukan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting di hadapan tim penilai provinsi.

Bobby menegaskan bahwa penanganan stunting tidak bisa dilakukan oleh satu sektor saja, melainkan membutuhkan kolaborasi penuh dari semua unsur, mulai dari organisasi perangkat daerah (OPD), kecamatan, kelurahan, hingga masyarakat.

Ia mengungkapkan, tren prevalensi stunting di Kota Sukabumi sempat meningkat pada periode 2021–2023, bahkan mencapai 7,7 persen pada 2023 berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI).

Kondisi ini, kata Bobby, menjadi cambuk bagi Pemerintah Kota Sukabumi untuk memperkuat langkah penanganan berbasis data yang akurat dan terintegrasi.

Melalui kolaborasi lintas sektor, Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Sukabumi telah menetapkan 15 kelurahan sebagai lokus prioritas intervensi.

Bobby menjelaskan bahwa capaian penurunan stunting sejauh ini bahkan melampaui target yang ada, sehingga Pemkot berencana merevisi target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 agar angka 15 persen dapat tercapai lebih cepat.

Intervensi dilakukan secara spesifik dan sensitif. Untuk intervensi sensitif, pemerintah menjalankan program infrastruktur dasar seperti penyediaan saluran air bersih, pembangunan MCK, serta perbaikan rumah tidak layak huni (Rutilahu) yang tepat sasaran sesuai data keluarga berisiko stunting.

Pada intervensi spesifik, pemerintah fokus pada peningkatan asupan gizi, pelayanan kesehatan ibu dan anak, serta pemantauan tumbuh kembang balita.

Dalam pengelolaan data, Kota Sukabumi memanfaatkan mekanisme pendataan keluarga secara sistematis sehingga proses verifikasi dan validasi berjalan optimal.

Data ini digunakan untuk memastikan bantuan, termasuk program Rutilahu, diberikan kepada keluarga yang benar-benar menjadi prioritas di lokus stunting.

Berbagai inovasi juga diterapkan, di antaranya Kalziting (Kalkulator Gizi dan Stunting) yang membantu deteksi cepat status gizi balita.

Bobby memastikan inovasi ini akan berkelanjutan dengan dukungan regulasi dan sinergi antar-SKPD.

“Besar harapan kami agar capaian ini mendapat apresiasi dan ke depan persentase stunting di Kota Sukabumi dapat terus turun, menjadikan kita kota terdepan dalam penanganan stunting di Jawa Barat,” pungkasnya.

Pewarta           : Indah
Dokumentasi   : Agus Rustiawandi

DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari

Posting Komentar untuk "Wakil Wali Kota Paparkan Strategi Percepatan Penurunan Stunting di Jawa Barat"