Swara Perintis FM - 93.1 MHz - My City My Radio

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid As-Saidi Tipar Sarat Pesan Keteladanan

Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Masjid As-Saidi, Tipar, pada Selasa malam berlangsung penuh kehangatan dan sarat makna.

Dalam sambutannya, Ibu Kia Florita menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi bukan hanya seremonial, tetapi wujud cinta umat Islam kepada Rasulullah SAW.

Kecintaan itu, tegasnya, harus tercermin melalui usaha meneladani sunnah dan perilaku beliau.

Kia mengungkapkan bahwa Rasulullah dikenal jarang sakit karena beliau tidak pernah marah. Menurutnya, amarah yang dipendam dapat menjadi sumber berbagai penyakit.

“Penelitian menyebutkan, 90 persen penyakit berasal dari emosi, hanya 10 persen dari makanan, dan makanan hanyalah pemicu. Amarah bisa memengaruhi hati, pikiran, dan lambung, sehingga menimbulkan penyakit seperti GERD atau maag,” ujarnya.

Pesan ini mengingatkan jamaah untuk menjaga emosi dan mengutamakan ketenangan hati.

Ia juga menegaskan betapa besar kasih sayang Rasulullah kepada umatnya. Bahkan menjelang wafat, Rasulullah masih memohonkan ampunan bagi umatnya.

Salah satu ajaran beliau yang sederhana namun dalam maknanya adalah sedekah. “Sedekah tidak selalu berupa harta; senyum pun adalah sedekah karena mencerminkan ketulusan hati,” katanya.

Dalam kesempatan itu, Ketua Bidang I TP-PKK ini membagikan kisah penuh hikmah tentang seorang pengemis yang meminta makanan kepada Rasulullah. Saat itu rumah beliau tidak memiliki apa pun, sehingga Rasulullah meminta Aisyah menyerahkan jubah terbaiknya.

Jubah tersebut kemudian dijual pengemis itu, dibeli oleh seorang saudagar kaya, dan mendatangkan berbagai keberkahan, budak dibebaskan, doa saudagar dikabulkan hingga matanya sembuh, dan pengemis menjadi kaya raya. Jubah itu akhirnya dikembalikan karena membawa banyak kebaikan.

Dari kisah ini, Ibu Kia menekankan bahwa sedekah tidak harus menunggu kaya, bahkan pemberian kecil dapat membawa berkah besar.

Ia juga mengingatkan bahwa Rasulullah sangat pemaaf dan tidak menyimpan dendam.

“Kita mungkin tidak bisa sepenuhnya meniru akhlak beliau, tetapi kita harus terus berusaha karena Rasulullah adalah teladan terbaik. Tidak ada manusia yang lebih dikenal di seluruh dunia selain beliau, dan kita patut bersyukur menjadi umatnya,” jelasnya.

Bahkan, saat ditanya siapa yang paling beliau cintai, Rasulullah menjawab: “Orang yang tidak pernah bertemu denganku, tetapi mencintaiku.”

Di akhir sambutannya, Ibu Kia menyampaikan terima kasih atas undangan untuk hadir dalam peringatan Maulid Nabi ini, yang sekaligus menjadi ajang silaturahmi.

Ia berharap kegiatan seperti ini semakin memperkuat persaudaraan umat dan membawa kebaikan bagi Sukabumi. “Semoga Sukabumi menjadi lebih baik di masa depan,” tutupnya.

Pewarta           : Indah Okti
Dokumentasi   : Ikbal

DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari

Posting Komentar untuk "Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid As-Saidi Tipar Sarat Pesan Keteladanan"