Ketua Bidang 1 TP-PKK Kota Sukabumi, Kia Florita, mengikuti kegiatan Pelatihan Manajemen dan Penanganan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak (KtPA) yang digelar pada Rabu, 10 Desember 2025 di Hotel Savoy Homann, Bandung.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari berbagai yayasan dan lembaga perlindungan perempuan dan anak di Jawa Barat, dengan peserta dari unsur pemerintah, organisasi masyarakat, hingga para pendamping layanan.
Pelatihan ini bertujuan memperkuat kompetensi peserta dalam manajemen kasus, identifikasi, pendampingan, hingga pemulihan korban kekerasan perempuan dan anak.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Perlindungan Anak dan Perempuan DP3AKB Provinsi Jawa Barat, Anjar Yusdinar, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kolaborasi lembaga dalam menangani kasus kekerasan.
“Kesadaran masyarakat untuk melaporkan kekerasan sudah meningkat, tetapi pengaduan juga ikut naik. Di Jawa Barat saja tercatat 947 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujarnya.
Ia menyoroti bahwa angka tersebut kemungkinan belum menggambarkan kondisi sebenarnya, mengingat masih banyak kasus yang belum dilaporkan.
Anjar menegaskan bahwa kualitas layanan harus menjadi perhatian utama. Kesalahan dalam proses identifikasi hingga pemulihan justru dapat memperparah kondisi korban.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang merampungkan buku saku pencegahan kekerasan yang akan disebarluaskan sebagai pedoman praktis bagi masyarakat dan pendamping.
“Penanganan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Harus terpadu, terintegrasi, dan berbasis sinergi antarlembaga. Kita harus membangun budaya yang aman dan bebas dari kekerasan,” tegasnya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi momentum penting bagi para peserta, termasuk TP-PKK Kota Sukabumi, untuk memperkuat peran strategis dalam pencegahan dan penanganan kekerasan, serta memastikan perlindungan yang lebih baik bagi perempuan dan anak di daerah.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber dari berbagai yayasan dan lembaga perlindungan perempuan dan anak di Jawa Barat, dengan peserta dari unsur pemerintah, organisasi masyarakat, hingga para pendamping layanan.
Pelatihan ini bertujuan memperkuat kompetensi peserta dalam manajemen kasus, identifikasi, pendampingan, hingga pemulihan korban kekerasan perempuan dan anak.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang Perlindungan Anak dan Perempuan DP3AKB Provinsi Jawa Barat, Anjar Yusdinar, menekankan pentingnya peningkatan kapasitas dan kolaborasi lembaga dalam menangani kasus kekerasan.
“Kesadaran masyarakat untuk melaporkan kekerasan sudah meningkat, tetapi pengaduan juga ikut naik. Di Jawa Barat saja tercatat 947 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak,” ujarnya.
Ia menyoroti bahwa angka tersebut kemungkinan belum menggambarkan kondisi sebenarnya, mengingat masih banyak kasus yang belum dilaporkan.
Anjar menegaskan bahwa kualitas layanan harus menjadi perhatian utama. Kesalahan dalam proses identifikasi hingga pemulihan justru dapat memperparah kondisi korban.
Ia juga menyampaikan bahwa pihaknya sedang merampungkan buku saku pencegahan kekerasan yang akan disebarluaskan sebagai pedoman praktis bagi masyarakat dan pendamping.
“Penanganan tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri. Harus terpadu, terintegrasi, dan berbasis sinergi antarlembaga. Kita harus membangun budaya yang aman dan bebas dari kekerasan,” tegasnya.
Pelatihan ini diharapkan menjadi momentum penting bagi para peserta, termasuk TP-PKK Kota Sukabumi, untuk memperkuat peran strategis dalam pencegahan dan penanganan kekerasan, serta memastikan perlindungan yang lebih baik bagi perempuan dan anak di daerah.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Ihsan
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari




Posting Komentar untuk "Ketua Bidang 1 TP-PKK Ikuti Pelatihan Penanganan Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak"
Silakan kirim saran dan komentar anda