Pemkot apresiasi kegiatan diskusi arkeologi yang digelar di Museum Kipahare

SUKABUMI--Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi memberikan apresiasi kegiatan diskusi arkeologi yang digelar di Museum Kipahare Jalan Raya Baros, Kecamatan Baros, Sabtu (22/6) malam. Kegiatan ini digelar untuk dapat lebih memahami arkeologi dan jejak peradaban di Sukabumi.

Diskusi yang dihadiri Kepala Balai Arkeologi Jawa Barat tersebut digagas dalam rangka memperingari Hari Purbakala ke 106 tingkat Kota Sukabumi. Tema yang diangkat yakni jejak peradaban masa lalu Sukabumi.

'' Momen ini untuk lebih dalam memahami soal arkeologi,'' ujar Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi. Di mana kota dibangun dan mengalami perjalanan panjang yang harus dikenang untuk menimbulkan semangat kebersamaan agar pembangunan Sukabumi dapat lebih baik.

Para pionir negara kata Fahmi mengatakan bahwa orang yang besar atau hebat adalah yang menghargai dan mengenal sejarah. Selain itu pendapat ulama menyatakan dalam konteks keislaman, seorang mukmin harus menyadari betul proses sejarahnya.

Sehingga kata Fahmi, dalam konteks agama dan budaya tidak ada pertentangan satu dengan yang lain dalam hal pentingnya mengenal sejarah. Apalagi sejarah memberikan catatan penting dalam pembangunan dan kehidupan.

Harapannya ungkap Fahmi, di hari purbakala ini pecinta sejarah dan seni budaya mendapatkan pencerahan makna dari arkeologi. Termasuk peradaban apa yang ditemukan di wilayah Sukabumi.

Fahmi menuturkan, kegiatan ini juga sebagai komitmen kebersamaan bahwa Museum Kipahare akan terus dijaga sebagai bagian tidak terpisahkan dari pembangunan Sukabumi. Di mana pemerintah ingin meninggalkan catatan terbaik dalam perjalanannya.

'' Museum memperjelas informasi dan menyampaikan semangat membangun masa depan,'' kata Fahmi. Dari sejarah masa lalu maka sejarah masa depan dibuat dan didesain.

Oleh karena itu Pemkot Sukabumi memberikan apresiasi kegiatan diskusi arkeologi di Museum Kipahare. Ke depan kolaborasi antara pecinta seni budaya dengan Pemkot Sukabumi akan terus didorong untuk kemajuan daerah.