SUKABUMI--Pemerintah Kota Sukabumi menjadi salah satu daerah yang diverifikasi dalam rangka penghargaaan Parahita Ekapraya (APE) 2020. Verifikasi ini dilakukan secara virtual oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) di Balai Kota Sukabumi pada Selasa (30/3).
Momen tersebut dihadiri Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi, Wakil Wali Kota Sukabumi Andri Setiawan Hamami, Sekda Kota Sukabumi Dida Sembada, dan Ketua Tim Penggerak PKK Kota Sukabumi Fitri Hayati Fahmi. APE merupakan penghargaan yang diberikan Kementerian PPPA sebagai bentuk pengakuan atas komitmen dan peran pimpinan pemerintah daerah dalam upaya mewujudkan kesetaraan dan keadilan gender melalui strategi pengarusutamaan gender (PUG).
'' Kami ucapkan terimakasih kepada kementerian yang melakukan evaluasi pembangunan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Ia berharap pelaksanaan verifikasi berjalan dengan baik dan lancar.
Selama ini pemkot menunjukkan komitmen dalam hal pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak dengan program pembangunan berdasarkan RPJMD dituangkan dalam kebijakan di SKPD terkait.
Intinya kata Fahmi, semua bersepakat menghapus ketimpangan gender memberikan kesempatan yang sama dan sejajar serta memberikan keadilan untuk semua. Selain itu dengan berbagai strategi melalui perencanaan, penganggaran dan pelaksanaan serta evaluasi perlu dilakukan bersama-sama bukan hanya pemda melainkan unsur terkait dan elemen hexahelix menjadi bagian tidak terpisahkan untuk pengarusutamaan gender.
Untuk mewujudkannya kata Fahmi, dituangkan dalam visi dan misi serta dalam program kegiatan strategis daya ungkit untuk mengurangi kesenjangan gender melalui berbagai program.
Pengarusutamaan gender penting karena jadi isu lintas sektor yang berpengaruh pada pembangunan yang disepakati baik global, nasional dan daerah. '' Kami pemda melakukan pembangunan bersifat paritisipatif dan dapat dikontrol dapat dinikmati semua golongan baik perempuan, laki-laki, lansia maupun masyarakat berkebutuhan khusus,'' imbuh Fahmi.
Kota Sukabumi responsif dengan berbagai program pembangunan termasuk berhubungan pengarusutamaan gender. Ada sejumlah inovasi yang digulirkan berhubungan dengan PUG. Ke enamnya yakni Pos Mama atau posyandu mapay imah atau kader posyandu menyusuri rumah warga.
Kedua Homecare, perawat di tempatkan di 33 kelurahan untuk mendatangi rumah warga yang alami gangguan kesehatan. Ketiga program Super yakni Sukabumi partisipatory responder sarana disediakan bagi warga untuk menyampaikan keluhan, saran dan pendapat. Berikutnya Udunan online yang melibatkan warga terlibat aktif dalam penanganan masalah sosial bukan semata-mata tugas pemerintah.
Ke lima Curhat Keliling yang melibatkan kader PKK dan dharma wanita dan ke enam Hotline layanan perlindungan anak dan perempuan terkait penjangkauan dan mediasi korban kekerasan.