Kegiatan ini digelar sebagai bentuk tasyakur bi’nikmat atas berakhirnya Tahun Pelajaran 2024–2025 dan menjadi wujud kolaborasi nyata antara masyarakat, sekolah, dan pemerintah dalam membina generasi penerus bangsa.
Dalam sambutannya, Wakil Wali Kota menekankan bahwa kegiatan Hajat Lembur bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momentum kebersamaan dan cerminan kearifan lokal.
Di tengah dinamika zaman, acara ini menjadi ruang perjumpaan masyarakat untuk saling menguatkan dan merayakan pencapaian pendidikan anak-anak.
Ia menyampaikan bahwa pendidikan bukan hanya menjadi tanggung jawab guru dan sekolah, namun juga orang tua dan lingkungan. Sinergi antara rumah, sekolah, dan masyarakat merupakan kunci penting dalam membentuk karakter anak.
“Kita tidak hanya membekali anak-anak dengan ilmu pengetahuan, tapi juga membentuk mereka menjadi pribadi yang berkarakter, santun, dan bertanggung jawab,” tambahnya.
Wakil Wali Kota juga menyampaikan pesan penting tentang bijak dalam bermedia sosial. Menurutnya, di tengah derasnya arus digital, masyarakat harus mampu menjadi penyaring informasi dan pengguna media sosial yang sehat.
Tak hanya menyoroti pendidikan dan teknologi, Bobby Maulana juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, khususnya dalam hal pengelolaan sampah yang menjadi tantangan besar di perkotaan.
“Sampah masih menjadi persoalan utama di tengah masyarakat kita. Mari kita ajarkan kepada anak-anak kita sejak dini untuk membuang sampah pada tempatnya. Perubahan besar selalu dimulai dari kebiasaan kecil,” tegasnya.
Di akhir sambutan, beliau menyampaikan harapan agar para siswa terus tumbuh menjadi generasi yang cerdas secara akademik, berakhlak mulia, serta mampu menghadapi tantangan zaman dengan bijak dan berani.
“Kesuksesan seseorang tak lepas dari bagaimana ia tumbuh dan dididik sejak kecil. Maka jadilah generasi yang unggul, tidak hanya dalam ilmu, tetapi juga dalam sikap dan kepedulian sosial,” tutupnya.
Dengan semangat kebersamaan, acara Hajat Lembur Situawi Pasir resmi dibuka. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh kolaborasi antara warga, pemerintah, dan dunia pendidikan dalam membangun masyarakat yang lebih berdaya dan berkarakter.
