Sebanyak 32 pelajar terbaik dari berbagai sekolah di Kota Sukabumi yang terpilih sebagai Calon Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Capaska) 2025 melakukan audiensi dengan Wali Kota Sukabumi, H. Ayep Zaki, pada Senin (21/7) sore.
Audiensi ini berlangsung di Oproom Setda Kota Sukabumi dan turut didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Agus Wawan Gunawan, serta jajaran tim pelatih Capaska.
Dalam laporannya, Agus Wawan Gunawan menyampaikan bahwa para Capaska yang hadir telah melalui proses seleksi ketat dan kini menjalani serangkaian latihan yang dipandu oleh purna paskibraka.
“Mereka berasal dari berbagai sekolah seperti SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMA Al-Azhar, SMKN 1, Mardi Yuana, PASIM, hingga MAN 1 dan MAN 2 Kota Sukabumi. Selanjutnya, mereka juga akan mendapatkan pendampingan intensif dari personel Yonif 310,” jelasnya.
Wali Kota Sukabumi memberikan motivasi kepada para Capaska, menyatakan bahwa menjadi paskibraka adalah pengalaman tak ternilai yang hanya sekali datang dalam hidup.
Dalam arahannya, H. Ayep Zaki juga menekankan makna filosofis pengibaran bendera Merah Putih. Menurutnya, bendera merah putih bukan hanya simbol kemerdekaan, tetapi lambang perjuangan untuk menghapus penderitaan rakyat.
“Merah Putih adalah simbol berakhirnya penjajahan. Tapi jika hari ini masih ada rakyat yang lapar dan miskin, maka penjajahan belum sepenuhnya berakhir,” tegasnya.
Ia menambahkan, tugas seorang pemimpin dan generasi muda adalah memastikan cita-cita bangsa yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 tercapai, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan umum.
“Saya tidak pernah mengenal libur, karena saya sedang mengibarkan Sang Saka Merah Putih dalam bentuk kerja nyata. Saya ingin 5–10 tahun ke depan, di Kota Sukabumi tidak ada lagi yang kesusahan, tidak ada yang tidak bisa makan, dan tidak ada warga yang tertindas,” tutur Ayep Zaki.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung peluncuran program Koperasi Merah Putih (KMP) yang merupakan bagian dari upaya konkret pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kata Pak Presiden, kita belum merdeka jika masih ada rakyat yang lapar. Maka tugas kita sekarang adalah menghapus kemiskinan sebagai bentuk nyata pengibaran bendera,” ucapnya.
Para Capaska menyimak dengan antusiasme tinggi. Wali Kota berharap mereka tidak hanya sukses dalam tugas upacara 17 Agustus mendatang, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai perjuangan ke tengah masyarakat.
“Kompak, solid, dan bersatu untuk rakyat. Jadilah petarung sejati untuk bangsa,” pesan penutup H. Ayep Zaki.
Audiensi ini berlangsung di Oproom Setda Kota Sukabumi dan turut didampingi Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), Agus Wawan Gunawan, serta jajaran tim pelatih Capaska.
Dalam laporannya, Agus Wawan Gunawan menyampaikan bahwa para Capaska yang hadir telah melalui proses seleksi ketat dan kini menjalani serangkaian latihan yang dipandu oleh purna paskibraka.
“Mereka berasal dari berbagai sekolah seperti SMAN 1, SMAN 3, SMAN 4, SMAN 5, SMA Al-Azhar, SMKN 1, Mardi Yuana, PASIM, hingga MAN 1 dan MAN 2 Kota Sukabumi. Selanjutnya, mereka juga akan mendapatkan pendampingan intensif dari personel Yonif 310,” jelasnya.
Wali Kota Sukabumi memberikan motivasi kepada para Capaska, menyatakan bahwa menjadi paskibraka adalah pengalaman tak ternilai yang hanya sekali datang dalam hidup.
Dalam arahannya, H. Ayep Zaki juga menekankan makna filosofis pengibaran bendera Merah Putih. Menurutnya, bendera merah putih bukan hanya simbol kemerdekaan, tetapi lambang perjuangan untuk menghapus penderitaan rakyat.
“Merah Putih adalah simbol berakhirnya penjajahan. Tapi jika hari ini masih ada rakyat yang lapar dan miskin, maka penjajahan belum sepenuhnya berakhir,” tegasnya.
Ia menambahkan, tugas seorang pemimpin dan generasi muda adalah memastikan cita-cita bangsa yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 tercapai, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan kesejahteraan umum.
“Saya tidak pernah mengenal libur, karena saya sedang mengibarkan Sang Saka Merah Putih dalam bentuk kerja nyata. Saya ingin 5–10 tahun ke depan, di Kota Sukabumi tidak ada lagi yang kesusahan, tidak ada yang tidak bisa makan, dan tidak ada warga yang tertindas,” tutur Ayep Zaki.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyinggung peluncuran program Koperasi Merah Putih (KMP) yang merupakan bagian dari upaya konkret pemerintah untuk menanggulangi kemiskinan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Kata Pak Presiden, kita belum merdeka jika masih ada rakyat yang lapar. Maka tugas kita sekarang adalah menghapus kemiskinan sebagai bentuk nyata pengibaran bendera,” ucapnya.
Para Capaska menyimak dengan antusiasme tinggi. Wali Kota berharap mereka tidak hanya sukses dalam tugas upacara 17 Agustus mendatang, tetapi juga menjadi agen perubahan yang membawa nilai-nilai perjuangan ke tengah masyarakat.
“Kompak, solid, dan bersatu untuk rakyat. Jadilah petarung sejati untuk bangsa,” pesan penutup H. Ayep Zaki.
Pewarta : Kang Warsa
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari