Bangkitkan UMKM, Pemkot Sukabumi Fasilitasi Kursus Laik Hygiene


CIKOLE--Pemkot Sukabumi menggencarkan kegiatan Kursus Laik Hygiene bagi pelaku UMKM di Aula Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, Senin (6/12).

Laik Hygiene bagi pelaku UMKM yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kota Sukabumi berpengaruh terhadap pengendalian faktor produk UMKM. Pembukaan kegiatan yang digelar Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumindag) dan diikuti 52 UMKM tersebut dilakukan Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi.

'' Dampak pandemi selama dua tahun sangat luar biasa tidak hanya kesehatan, ekonomi, pendidikan dan lainnya,'' ujar Wali Kota Sukabumi, Achmad Fahmi. Bersyukur alhamdulillah, UMKM masih bisa bertahan dan terus optimis dan bahkan berdasarkan keterangan gubernur data UMKM di Jabar naik 4 kali lipat dan di Kota Sukabumi naik jadi 70 ribu pelaku UMKM.

Dalam artian lanjut Fahmi, semua bersemangat untuk jadi entrepreneur muda dan berinovasi dan tidak hanya mengandalkan ijazah. Namun ada satu tahapan yang perlu dilakukan terkait izin edar dan sejak 2021 pemkot fokus memberikan PIRT dan laik hygiene gratis serta fasilitasi sertifikat halal. 

Harapannya semakin banyak UMKM memiliki izin edar, maka semakin layak dan bertahan dalam usahanya karena saat ini masuk zaman digitalisasi. '' Dalam rangka recovery ekonomi ini maka Diskumindag dan Dinkes melaksanakan kegiatan kursus hygiene,'' kata Fahmi. Ia menekankan syarat Laik hygiene yakni pertama orang yang memproduksi makanannya atau produsen. 

Kedua syarat air, tempat, dan penjamah. Fahmi berharap pelaku UMKM pastikan air bersih dan jangan mengandung bakteri E-Coli karena akan menyebabkan penyakit diare. Kedua tempatnya bersih dan penjamah atau karyawan memakai standar kebersihan.

Ketika diterapkan maka akan lolos laik hygiene da semangat pemkot mempermudah bukan mempersukit karena akan secara rutin dilakukan pembinaan. 

Momen ini juga membuat jejaring antar pelaku UMKM dan setiap sabtu wali mota mempromote UMKM di media sosial agar makin dikenal sehingga makin berkembang.