Pemerintah Kota Sukabumi menunjukkan komitmennya dalam mendukung penguatan literasi digital dan pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan (AI) di kalangan mahasiswa.
Hal ini ditandai dengan kehadiran Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, sebagai Keynote Speaker dalam Seminar Nasional yang digelar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Senin, 16 Juni 2025.
Seminar yang mengusung tema “Penggunaan Teknologi Termasuk Hukum Penggunaan AI dan Otomatisasi dalam Praktik Hukum di Indonesia” tersebut berlangsung di Auditorium UMMI dan diikuti oleh mahasiswa, akademisi, serta tamu undangan dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah.
Dalam forum ini, Bobby menyampaikan materi berjudul “Antara Ruang Ekspresi dan Tanggung Jawab Digital” yang menyoroti pentingnya kesadaran etis dalam penggunaan teknologi digital.
“Ruang digital bukanlah ruang bebas tanpa batas, melainkan harus dijalankan dengan kesadaran etika dan hukum yang kuat,” ujar Bobby di hadapan para peserta seminar.
Ia menambahkan bahwa teknologi digital dan AI kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, termasuk dalam praktik hukum, sehingga penggunaannya harus diiringi dengan sikap bijak dan tanggung jawab moral.
Menurutnya, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran strategis dalam menciptakan ruang digital yang aman dan produktif. “Mahasiswa tidak cukup hanya cakap teknologi, tetapi juga harus memiliki integritas dan kepekaan sosial dalam memanfaatkan kemajuan digital demi kebaikan bersama,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bobby turut menyoroti berbagai isu krusial seperti maraknya penyebaran hoaks, dampak negatif dari budaya Fear of Missing Out (FOMO), serta pentingnya membangun identitas digital yang sehat.
Ia mengajak para mahasiswa untuk melihat media sosial sebagai alat advokasi yang efektif bagi perubahan sosial yang konstruktif, khususnya dalam konteks penegakan hukum dan demokrasi digital.
Pemerintah Kota Sukabumi, lanjut Bobby, sangat mengapresiasi pelaksanaan seminar ini sebagai bentuk kontribusi nyata dunia akademik dalam membangun budaya digital yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam menghadapi tantangan teknologi masa kini.
Seminar Nasional ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kesadaran digital di lingkungan kampus, memperluas pemahaman hukum dalam konteks teknologi, serta mendorong keterlibatan aktif mahasiswa dalam menciptakan tata kelola ruang digital yang beretika dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Hal ini ditandai dengan kehadiran Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, sebagai Keynote Speaker dalam Seminar Nasional yang digelar Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI), Senin, 16 Juni 2025.
Seminar yang mengusung tema “Penggunaan Teknologi Termasuk Hukum Penggunaan AI dan Otomatisasi dalam Praktik Hukum di Indonesia” tersebut berlangsung di Auditorium UMMI dan diikuti oleh mahasiswa, akademisi, serta tamu undangan dari berbagai perguruan tinggi dan sekolah.
Dalam forum ini, Bobby menyampaikan materi berjudul “Antara Ruang Ekspresi dan Tanggung Jawab Digital” yang menyoroti pentingnya kesadaran etis dalam penggunaan teknologi digital.
“Ruang digital bukanlah ruang bebas tanpa batas, melainkan harus dijalankan dengan kesadaran etika dan hukum yang kuat,” ujar Bobby di hadapan para peserta seminar.
Ia menambahkan bahwa teknologi digital dan AI kini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan, termasuk dalam praktik hukum, sehingga penggunaannya harus diiringi dengan sikap bijak dan tanggung jawab moral.
Menurutnya, mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa memiliki peran strategis dalam menciptakan ruang digital yang aman dan produktif. “Mahasiswa tidak cukup hanya cakap teknologi, tetapi juga harus memiliki integritas dan kepekaan sosial dalam memanfaatkan kemajuan digital demi kebaikan bersama,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Bobby turut menyoroti berbagai isu krusial seperti maraknya penyebaran hoaks, dampak negatif dari budaya Fear of Missing Out (FOMO), serta pentingnya membangun identitas digital yang sehat.
Ia mengajak para mahasiswa untuk melihat media sosial sebagai alat advokasi yang efektif bagi perubahan sosial yang konstruktif, khususnya dalam konteks penegakan hukum dan demokrasi digital.
Pemerintah Kota Sukabumi, lanjut Bobby, sangat mengapresiasi pelaksanaan seminar ini sebagai bentuk kontribusi nyata dunia akademik dalam membangun budaya digital yang cerdas, kritis, dan bertanggung jawab.
Ia berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan untuk memperluas wawasan mahasiswa dalam menghadapi tantangan teknologi masa kini.
Seminar Nasional ini menjadi momentum strategis untuk memperkuat kesadaran digital di lingkungan kampus, memperluas pemahaman hukum dalam konteks teknologi, serta mendorong keterlibatan aktif mahasiswa dalam menciptakan tata kelola ruang digital yang beretika dan bermanfaat bagi masyarakat luas.
Pewarta : Agung MP
Dokumentasi : Dede Soleh Saepul
DOKPIM KOTA SUKABUMI
Pranata Kehumasan
Ross Pristianasari
Posting Komentar untuk "Etika Digital dan AI dalam Hukum: Pemkot Ajak Mahasiswa Bijak Gunakan Teknologi"
Silakan kirim saran dan komentar anda