Wakil Wali Kota Sukabumi Ajak Akademisi dan Mahasiswa Wujudkan Kota Inovatif dan Berdaya Saing

Wakil Wali Kota Sukabumi, Bobby Maulana, menghadiri kegiatan Festival Keluarga Alumni STISIP Syamsul Ulum Sukabumi (KASSUS Festival) yang mengangkat tema “Simposium Pembangunan: Peran Civitas Akademik dalam Pembangunan Kota Sukabumi”, bertempat di GOR Suryakencana Kota Sukabumi, Senin (6/10/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum strategis yang mempertemukan akademisi, mahasiswa, alumni, dan pemerintah daerah untuk bersama-sama merumuskan arah pembangunan daerah yang adaptif terhadap tantangan zaman.

Dalam sambutannya, Bobby Maulana menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada panitia dan keluarga besar STISIP Syamsul Ulum Sukabumi atas terselenggaranya kegiatan yang bernilai intelektual tinggi ini.

Ia menegaskan bahwa civitas akademika memiliki posisi strategis dalam proses pembangunan, karena memiliki kemampuan analitis, metodologis, dan ilmiah yang dapat membantu pemerintah merumuskan kebijakan berbasis data dan kajian ilmiah.

“Kampus bukan sekadar tempat menimba ilmu, tetapi juga laboratorium sosial tempat lahirnya inovasi, solusi, dan gagasan besar bagi pembangunan kota,” ujarnya.

Bobby juga menekankan pentingnya kolaborasi aktif antara dunia akademik dan pemerintah daerah. Menurutnya, hasil kajian dan penelitian dari kampus dapat menjadi bahan pertimbangan penting dalam menentukan kebijakan publik.

“Pemerintah Kota Sukabumi membuka ruang selebar-lebarnya bagi seluruh civitas akademika untuk berdialog, memberikan masukan, dan bekerja sama dalam membangun Sukabumi. Kami siap berkolaborasi dalam berbagai inovasi, terutama yang berkaitan dengan transformasi digital dan penguatan sumber daya manusia,” tegasnya.

Selain itu, Bobby menyoroti tantangan yang dihadapi pemerintah daerah, terutama terkait pengurangan dana transfer dari pemerintah pusat.

Ia menjelaskan bahwa kondisi ini harus direspons dengan langkah-langkah efisien, inovatif, dan kolaboratif agar pembangunan tetap berlanjut tanpa mengorbankan pelayanan publik.

“Kita harus kreatif dan gotong royong dalam menghadapi keterbatasan anggaran. Civitas akademika diharapkan hadir memberikan pemikiran strategis untuk mengatasi tantangan ini melalui ide, riset, dan solusi berbasis ilmu pengetahuan,” tambahnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bobby juga membahas pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi transformasi digital.

Ia mencontohkan bagaimana media sosial kini telah menjadi ruang publik yang berpengaruh besar terhadap opini masyarakat.

“Hari ini semua orang bisa menjadi komentator, analis, bahkan penggerak perubahan. Karena itu, generasi muda harus mampu mengelola informasi dengan bijak dan menjadi agen positif dalam ekosistem digital,” katanya.

Ia menegaskan bahwa inovasi di bidang teknologi dan media sosial dapat menjadi sarana efektif dalam membangun komunikasi publik, transparansi, serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

Di akhir sambutannya, Bobby Maulana mengajak seluruh civitas akademika untuk terus memperkuat perannya dalam pembangunan daerah dengan berlandaskan tiga kompetensi utama: intelektualitas yang tinggi, kemampuan interpersonal yang luas, serta literasi teknologi yang kuat.

“Kita sedang berada di era baru yang menuntut adaptasi cepat dan pemikiran visioner. Mari jadikan Sukabumi sebagai kota pembelajar, kota kolaboratif, dan kota yang bercahaya di mana ilmu pengetahuan, kebersamaan, dan semangat inovasi menjadi pondasi utamanya,” pungkasnya.